Amoeba

Amoeba
Logo

Jumat, Juli 11, 2008

Akhirnya Ketemu Juga

Ada cerita menarik dan unik nih dari hasil sms dan telp2 teman-teman, yang tadinya mereka missing in action gak sengaja ketemu juga. Seperti Yuliawati di johar baru, Butet di Citayem, Tanto, dan Jambak di Atambua. Yang unik lagi Dwi bertemu Dora di pondok gede Plaza saat jalan2 yang anehnya tinggal mereka ternyata berdekatan dan teman akrab dari SMA ini baru ketemu selama 17 tahun di Mall he7x.
Untuk Pak Jambak sang Serka ini jauh juga tugasnya di perbatasan di Atambua, begitu dapat informasi nomor2 rekan2 beliau langsung telp2 satu persatu krn tugasnya memang mencari signal dan telp gratis dan ampir2 dia buka layanan 0809 karena saking kesepiannya dan gak ada hiburan he9x. Jadi hati2 kalau di telp Jambak karena tangannya masuk ke dalam celana terus ha7x.
Mudah2an informasi teman2 yang lain juga bisa di dapat dan akan genap menjadi 48 orang dan kita coba adakan reuni nanti, sukses dan sehat selalu.

Cheers,

Boim

Jumat, Juni 06, 2008

Lost Contact Nih...!!!

Pada kemana ya temen2, pada sibuk apa pada ngilang apa pada keluar negeri nih....!!!
blogg juga jarang dikunjungi belum ada sumbang saran dan sumbang cerita atau foto.
Mungkin kalo terima sumbangan duit baru pada rame kali ye....!!!

Bro and Bre......,mungkin akses browsing pada terbatas dan jauh dari warnet...!!! harre genne... he he he.

Kalo pada sempet jangan lupa pada posting foto waktu di SMA dulu atau foto pribadi yang ok, foto bareng sekeluarga, bareng lurah camat juga boleh...!!!!!

Tak tunggu yo.....,!!!

Jumat, Mei 16, 2008

SEJARAH SINGKAT SMA NEGERI 41 JAKARTA

Pada tahun 1975, Ka Kanwil P&K DKI Jakarta memerintahkan kepada Kepala SMA Negeri 5 Jakarta yang berada di Jl. Budi Utomo Jakarta Pusat, yakni Bp. Drs. Nazir Achmad untuk mendirikan SMA negeri V Filial di kampong Sumur Batu, RT 003/20 Kel. Harapan Mulia, Kec. Kemayoran Jakarta Pusat. Maka dimulailah persiapan operasional sekolah.

Dan mulai tahun ajaran 1976 beroperasilah SMA negeri 5 filial. Saat ini pimpinan sekolah : Bp. Ag. Soedarno (Wkl.Kep.SMA Negeri 5 Jakarta) dengan pendidikan B1 Ilmu pasti 58, jumlah guru tetap 16 orang. Guru tidak tetap 11 orang, karyawan tetap 2 orang. Karyawan tidak tetap 3 orang, Jumlah siswa 5 kelas 249 orang. Pada tahun 1977 animo masyarakat begitu besar sehingga penerimaan siswa baru mencapai 7 kelas dan KBM menjadi 2 shift, pagi sore.

Dengan keputusan Menteri P&K No.0189/0/1979 tanggal 3 september 1979, tentang penunggalan SMA Negeri 5 Filial menjadi SMA Negeri 41 Jakarta, kemudian diperkuat dengan serah terima jabatan dari pejabat lama SMA 5 Filial kepada pejabat yang baru berdasarkan keputusan Menteri P&K No.439/C/1979 tanggal 8 Desember 1979 yang disaksikan oleh Kep.Bid,PMU serta pengawas tanggal 19 Januari 1970, akhirnya pada tanggal 31 januari 1976 SMA Negeri 41 diresmikan oleh Bp.Ka.Sub Bid. Sarana Bid. PMU, Drs.M.Yasin mewakili Ka.Kanwil Dep.P&K DKI Jakarta. Adapun penggantian stempel SMA negeri 5 Filial menjadi SMA negeri 41 Jakarta dimulai tanggal 5 januari 1980.

Sampai dengan hari ini, 31 januari 2007 Bapak/Ibu guru cikal bakal SMAN 41 yang masih bertugas disini tinggal 3 orang yakni:
Drs. Sofiyan Abbas, Rumesta pandiangan dan Sriningsih Setyawati. Sedangkan karyawannya Yulisni Ilyas dan Ujang Supriyatna. (Muh. Muda SInaga berakhir hari ini). Adapun generasi tahun kedua bapak/ibu guru yang masih bertugas disini: Ahmad Darodji, Dra.Hj. Soekartini S, Drs. Imam Tarmono, Martina Tati Widowati, Christian Pattiruhu. Karyawan generasi keduanya Elmina Pakpahan dan Rumsen Barasa.

Mulai tahun ajaran 1996/1997 secara bertahap SMA Negeri 41 pindah ke tempat ini, bekas puing gedung SMA negeri 15. sedangkan SMAN 15 pindah ke gedung baru yang berlokasi dekat Hero Podomoro. Pada waktu pendaftaran siswa baru dibutuhkan 288 siswa untuk 6 kelas. Karena minimnya sosialisasi dari pihak yang berkepentingan makan pendaftar hanya 162 siswa sehingga otomatis NEM dibawah 18.00 pun diterima. Adapun kekurangan siswa sebanyak 126 orang tertutup dengan limpahan siswa yang belum mendapat sekolah.

Keadaan bangunan sekolah pada saat itu sangat memprihatinkan, meja dan bangku siswa masih kurang, halaman sekolah masih puing, paku, kawat dll berserakan. Pagar sekolah pada ambrol tanpa pintu gerbang. Jalan hujan Lumpur masuk kelas terbawa oleh sepatu siswa, kalau kemarau debu masuk kelas terbawa angin. Tanaman penghijauan belum ada selain ilalalng dan rumput dari puteri malu, sangat gersang sekali. Tiang bendera terbuat dari bamboo, telepon belum tersambung, air PAM mengambil dari bocoran pipa dekat ruang OSIS sekarang. Di tengah lapangan ada bedengan untuk tempat tinggal sementara pedagang siomay. Kantin sekolah tidak ada sehingga pada jam istirahat siswa menebar ke seputar masyarakat untuk membeli minuman/jajan.
Pada pagi hari air pasang dari laut yang menyurut menghiasi jalan masuk ke lokasi sekolah. Transportasi umum sangat minim. Seputar sekolah adalah rawa kotor yang ditumbuhi eceng gondok dan tumbuhan rawa lainnya.

Guru tetap yang pernah/masih meyumbangkan tenaganya 71 orang, guru tidak tetap yang pernah menyumbangkan tenaganya tercatat 118 orang. Karyawan yang pernah/masih bekerja 33 orang dan lebih dari 15 orang guru / karyawan telah meninggalkan kita untuk selama-lamanya:

  1. Ag. Soedarno
  2. Drs. RJ. Harjono (Kepsek)
  3. Drs. Abdul Rahman (Elektronika)
  4. Drs. Edy Nugroho (Matematika)
  5. Syafrida Sabar
  6. Ss.H.Koeswari
  7. Ag. Sumaryati
  8. Dra. Zartini
  9. Sonta Ida Tinambunan (Ekonomi Mikro)
  10. Andy Syarifuddin Tolleng (kimia)
  11. Drs. Kasiran (Seni Rupa)
  12. Mughni (Bagian Umum)
  13. Marzuki (Bagian Umum)
  14. Lamius (Penjaga Gerbang)
Sampai hari ini SMAN 41 jakarta total siswa yang sedang dididik sebanyak 8348 orang dan telah banyak menghasilkan alumni yang sukses menyumbangkan ilmu dan tenaganya kepada masyarakat, bangsa dan Negara. Baik di bidang politik, social, ekonomi, pendidikan, militer, hokum, agama, kesehatan, senibudaya dll.

Kini keberadaan gedung sekolah kita sudah cukup megah meskipun sarana dan prasana masih masih perlu disempurnakan kelengkapan maupun kualitasnya.

Demikian sekilas sejarah SMAN41 Jakarta yang sempat saya rekam dengan harapan generasi penerus dapat melestarikan bahkan mengembangkan dengan mengukir prestasi yang gemilang, amin.

Jakarta, 31 Januari 2007
Penulis Sejarah Singkat

Ahmad Darodji (Guru Agama)

Minggu, Mei 11, 2008

Kumpul-kumpul pra Reuni



Gak terasa waktu begitu cepat berlalu, terhitung dari lulus SMA dah hampir 17 tahun lamanya diantara kita gak ketemuan, walaupun ada juga sih yang masih kumpul2 sesama teman dekat.

Begitu ada kesempatan untuk denger kabar sana sini, telp sana sini dan sms sana sini kita sepakat untuk merencanakan pertemuan sepontanitas pas saat sutiyono (onet) datang jakarta krn dari lulus SMA dia langsung merantau ke Negara Papua ha3x yang sekilas wajahnya dan kulitnya sekarang berubah banget, tapi lebih mirip mas2 dari jogja ituloh.

Pas Awal april kira2 tgl 13 ada pertemuan nih yang kabar2i nya dah disebar via SMS dan sepakat utk ketemuan di kemayoran, pas saat hari H berubah di salah satu tempat Foodcourt di kelapa gading. Kebetulan yang bisa hadir saat itu cuma kurang lebih 10 orang diantaranya: Onet, Dwi Gendut, Dyo, Kamal, Agung, Timbul, Alet, Bingo dan dari eks, kelas 3 Bio dua si Erwin sama Fajar.

Karena ada rencana untuk mengadakan reuni pas hari Senin tgl 14 kita meluncur ke SMAN 41yang di tanjung priuk dengan Tujuan silaturahmi ke beberapa Guru yang masih ngajar disana sekaligus minta data alumni satu angkatan lulus thn 91. yang pergi kesana Boy, Dio, Onet dan Dwi. kebetulan juga bertemu dengan mantan guru yang pernah mengajar seperti Ibu Rumesta (wali kelas kita), pak bambang (Fisika), ibu Rineksi (matematika), Ibu Mei (Bhs.Inggeris), Ibu Salmiah, Ibu Tati, Pak efendi, dll.

Tepat tanggal 16 hari Rabu kita ketemuan lagi di Sarinah tapi tetap dengan Formasi yang itu2 aja seperti Soli, Dio, Boy, Onet dan Boni krn kita maklumi kesibukan masing2 yang tidak bisa hadir.

Mudah2an di lain waktu dan kesempatan kita bisa mengadakan suatu even atau pertemuan yang bermanfaat sekaligus mempererat tali persaudaraan dan persahabatan kita yang kita bina sejak SMA dulu.

Masih ada juga yang tinggal di daerah saat ini seperti Arif (Felly) di Banjarnegara (purwokerto), Sherni (ucok) di Batam dan yang lain belum dengar kabar lagi.

Demikian sekilas informasi smg bermanfaat.



Regards,

Boy







Kamis, Mei 01, 2008

Komentar

Ayo2.....mana foto, alamat email dan kontak numbernya.....woro woro.....!!!!

Friends, Untuk posting bisa interaksi dua arah, jika ada komentar tinggal klik aja pada tulisan komentar dan tinggalkan komentar anda pada kolom kotak dan setelah selesai klik tulisan Nama/URL isi dengan Namanya atau anonim (tanpa nama) dan setelah itu klik publikasikan komentar anda. saran dan interaksi dari rekan2 sangat kami tunggu sekali, salam sukses dan kangen.